RUMUS DAN PERHITUNGAN SEPUTAR TRAFO
Untuk menghitung besar Arus Primer/Fuse Link yang sebaiknya digunakan :
Untuk trafo 1 phase Dimana :
VA V = Tegangan sisi TM (dalam V)
In = ----------- 1,73 = akar tiga
V / 1,73 In = Arus Nominal (karena menghitung Fuselink)
VA = Daya trafo terpasang (dalam VA)
Contoh : Arus primer dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 1 ph 25 kVA ialah sebesar :
25kVA 25000VA
In = ----------------- In = ----------------- = 2,163 Amphere
20kV / 1,73 20000V/ 1,73
*Namun kenyataan dilapangan tidak ada fuselink sebesar 2,163 A, maka sebaiknya digunakan Fuselink 3A.
Untuk trafo 3 phase Dimana :
VA V = Tegangan sisi TM (dalam V)
In = ----------- 1,73 = akar tiga
V * 1,73 In = Arus Nominal (karena menghitung Fuselink)
VA = Daya trafo terpasang (dalam VA)
Contoh : Arus primer dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 3 ph 160 kVA ialah sebesar :
160kVA 160000VA
In = ----------------- In = ----------------- = 4,62 Amphere
20kV * 1,73 20000V* 1,73
*Namun kenyataan dilapangan tidak ada fuselink sebesar 4,62 A, maka sebaiknya digunakan Fuselink 6A.
#untuk menghitung Fuse Link yang digunakan pada percabangan dilakukan dengan menjumlah besar Kva trafo didalamnya. dengan memisahkan antara 3ph dengan 1ph.
#Fuse Link digunakan untuk membatasi besar arus yang masuk kedalam trafo.
Untuk menghitung besar Arus sekunder/NT Fuse yang sebaiknya digunakan :
untuk trafo 1 phase Dimana
VA VA = Daya trafo (dalam VA)
In = ----- V = Tegangan 1ph = 220v
V In = arus nominal (besar NT Fuse)
Contoh : Arus sekunder dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 1 ph 25 kVA ialah sebesar :
25kVA 25000VA
In = ----------------- In = ----------------- = 113,6 Amphere
220V 220V
*Namun kenyataan dilapangan tidak ada NT Fuse sebesar 113,6 A, maka sebaiknya digunakan NT Fuse sebesar 100A.
untuk trafo 3 phase Dimana
VA VA = Daya trafo (dalam VA)
In = -------- V = Tegangan 3ph = 380V
V*1,73 In = arus nominal (besar NT Fuse)
1,73 = akar tiga
Contoh : Arus sekunder dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 3ph 160 kVA ialah sebesar :
160kVA 160000VA
In = ----------------- In = ----------------- = 243,4 Amphere
380V*1,73 380V*1,73
*Namun kenyataan dilapangan tidak ada NT Fuse sebesar 243,4 A, maka sebaiknya digunakan NT Fuse sebesar 250A.
#untuk menghitung NT Fuse pada Gardu yang memiliki lebih dari 1 line, maka In (arus nominal) di bagi dengan jumlah line.
#NT Fuse digunakan untuk membatasi arus yang keluar dari trafo
BEBAN TRAFO
untuk trafo 1 phase Dimana :
Beban 1ph = I x V I = Arus pada sisi Phase
--------------- x 100% V = Tegangan REL Phase-Netral
( VA x1000 ) VA = Daya Trafo
Contoh : Beban puncak dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 1ph 25 kVA dengan beban 80A, serta Tegangan Rel 230v ialah sebesar :
80 x 230
Beban 1ph = --------------- x 100% = 73,6%
( 25 x1000 )
untuk trafo 3 phase Dimana :
Beban3ph = (Ir+Is+It) Ir = Arus/Beban phase R (Amphere)
--------------- x V x 1,73 Is = Arus/Beban phase S (Amphere)
3 It = Arus/Beban phase T (Amphere)
----------------------------- x 100% V = Tegangan REL Gardu Phase-Phase
( VA x1000 ) VA= Daya Trafo
Contoh : Beban puncak dari Sebuah Trafo Merek Kaltra, 3ph 160 kVA dengan beban R 80A, beban S 50A, beban T 60A serta Tegangan Rel 400V ialah sebesar :
Beban3ph = (80+50+60)
--------------- x 400 x 1,73
3 43826,7
----------------------------- x 100% = -------------- x 100% = 27,4 %
( 160 x1000 ) 160000
# beban > 80 % = Overload
# beban <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar